Saat pasukan Wanara di bawah pinpinan Rama menggempur kota Alengka, Rahwana naik ke kahyangan untuk menemui kakaknya (se-ayah, beda Ibu...
Popular Posts
-
Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu berhubungan dengan media yang dipilih, tenik yang dipergunakan, serta cara m...
-
Sepasang kekasih sedang melaju lebih dari 100 km/jam di jalan dengan sebuah motor. Cewek : Pelan-pelan, aku takut. Cowok : Tidak, ...
-
Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Makna sila ini adalah: * Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama da...
-
Mungkin untuk saat ini, banyak orang pasti akan tertawa terutama para kawula muda sekarang, ketika ada temannya yang berusia sebaya berbicar...
-
1. Manusia Puitis Dari judulnya sudah sangat jelas. Statusnya selalu diisi dengan kata-kata mutiara yang puitis, tapi tidak jelas maksud...
-
Gatotkaca, terkenal sebagai ksatria perkasa berotot kawat bertulang besi. Ia adalah anak Bima, ibunya bernama Dewi Arimbi. Dalam pew...
-
1. Dinasti RAMA Dinasti Rama diperkirakan berkuasa di bagian Utara India – Pakistan – Tibet hingga Asia Tengah pada tahun 3...
-
Alkisah, seorang pembuat jam tengah berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Wahai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tida...
-
Arjuna merasa keberatan kalau harus bersaing dengan Suryaputra, karena Suryaputra juga seimbang kepandaiannya dengan Arjuna. Arjuna menol...
-
Sebuah penemuan yang tidak biasa berhasil dilakukan oleh seorang fan manga dari China ketika ia sedang membaca volume-volume lama manga ...
Sarpakenaka Lena
Karena ajakan damai dari Prabu Rama tak dihiraukan oleh Prabu Dasamuka, perangpun tak kan terelakkan lagi.Terjadi peperangan antara pasuk...
Anggisrana Duta
Prabu Dasamuka telah mengetahui, pasukan Prabu Rama telah mendarat di wilayah Alengkadiraja. Mereka telah menduduki wilayah Suwelagiri....
Anggada Duta
Setelah selesai membangun jembatan Situbanda, Rama dan pasukan Pancawatipun bergerak menyebrangi lautan. Merekapun sampai di wilayah Aleng...
Kidung Malam (45) - Terowongan Rahasia
Suasana berangsur-angsur hening. Dentingan perkakas yang saling beradu diantara sendok dengan gelas, mangkuk dan piring, sudah tidak terja...
Kidung Malam (44) - Detik-Detik menjelang Tragedi
Kicau burung bersautan di pagi itu. Langit Panggombakan biru cerah. Tak ada sedikit pun awan yang menggelantung. Kunthi dan anak-anaknya m...
Kidung Malam (43) - Bale Sigala-gala
Di hadapan sang raja, Bimasena tidak mengisahkan peristiwa yang sebenarnya menimpa dirinya di kedung Sungai Gangga wilayah hutan Pramanako...
Kidung Malam (42) - Rencana Baru
Naga Aryaka mendengarkan cerita Bima dengan seksama. Ada ungkapan syukur dari Naga Aryaka bahwasannya Bima akhirnya lolos dari ancaman pem...
Kidung Malam (41) - Pesanggrahan Pramanakoti
Bukti nyata bahwa kemampuan Pandawa dalam menyerap ilmu Sokalima lebih baik dibanding dengan warga Kurawa, dapat ditengarai ketika diadaka...
Kidung Malam (40) - Paranggelung, Oh Paranggelung
Tidak beberapa lama dari peristiwa mukswa-nya Ekalaya dan Anggraeni, para prajurit dan sebagian rakyat Paranggelung sampai di sekitar tugu...
Kidung Malam (39) - Kembali Kepangkuan Keabadian
Sementara itu, Aswatama yang mengikuti kedua sahabatnya ke Paranggelung, ditempatkan di ruang tengah Baluwerti. Di sini Aswatama merasa le...
Kidung Malam (38) - Menuju Kesempurnaan
Tidak seperti malam ini, Anggraeni yang biasanya kuat, tegar tak mengenal takut, tiba-tiba hatinya berdesir cemas. Ada apa Kakangmas?...
Kidung Malam (37) - Kembali ke Paranggelung
Adakah yang mengecewakanmu Ngger anakku si Aswatama? Hingga tanpa pamit tanpa berita engkau tinggalkan begitu saja bapakmu ini dan bumi So...
Kidung Malam (36) - Selamat Tinggal Sokalima
Aswatama bermaksud membesarkan hati Anggraeni dan Ekalaya yang sedang berada dalam keterpurukan. Ia menggarisbawahi pendapat Anggraeni, ba...
Kidung Malam (35) - Tangis Anggraeni
Sang Guru bertanya kepada muridnya, Tidak percayakah engkau padaku Ekalaya? Ampun Bapa Resi, bukan maksudku untuk tidak memperc...
Kidung Malam (34) - Cincin Mustika Ampal
Sepekan telah berlalu sejak perang tanding yang belum menampakkan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Keadaan Ekalaya dan Harjuna sema...
Kidung Malam (33) - Keduanya Tidak Berdaya
Aswatama yang pernah kecewa karena Rama Durna telah mewariskan pusaka dahsyat kyai Gandewa kepada Harjuna, mencemaskan keselamatan Ekalaya...
Kidung Malam (32) - Antara Hidup dan Mati 2
Sejatinya yang menjadi harapan Durna, pertikaian antara Ekalaya dan Harjuna tidak usah dilanjutkan. Keduanya sama-sama sakti, ibarat dua s...
Kidung Malam (31) - Antara Hidup dan Mati
Kedatangan Durna di tengah-tengah mereka memaksa pertikaian antara Harjuna dan Ekalaya berhenti sementara. Aku dapat merasakan apa y...
Rama Tambak
Ini dia, Rama Bridge..jembatan purba misterius sepanjang 18 mil (30 Km) yang menghubungkan antara Manand Island (Srilanka) dan Pamban Isla...
Wibisana Tundung
Prabu Dasamuka menjadi semakin jauh dari kebenaran. Ia sudah tidak bisa diingatkan atau dinasehati lagi. Sudah berkali kali Kumbakarna d...
Kidung Malam (30) - Dua Murid Berseteru
Harjuna adalah murid Pandhita Durna yang masuk kategori lantip, cerdas dan cepat tanggap akan sasmita perlambang yang diberikan gurunya. O...
Kidung Malam (29) - Patung Durna
Lolongan anjing yang terus-menerus dirasa dapat mengganggu semedinya, maka Ekalaya melepaskan anak panah dari jarak jauh dan diarahkan k e...
Kidung Malam (28) - Ilmu Sapta Tunggal
Harjuna adalah seorang ksatria yang gemar tapa ngrame, selalu siap sedia menolong sesamanya yang membutuhkan, melindungi yang lemah, mem...
Kidung Malam (27) - Panah Misterius
Bapa Pandita aku datang. Durna mempersilakan anaknya masuk ke ruang dalam dan duduk mendekat, dan sangat dekat. Matanya yang sudah si...
Kidung Malam (26) - Bertepuk Sebelah Tangan
Ekalaya membuktikan tekadnya untuk belajar tuntas ilmu memanah dari Pandita Durna. Walaupun setahun lebih keberadaannya di Sokalima ia sec...
Kidung Malam (25) - Hidup menjadi Indah
Ada perasaan menyesal menggelayut di dada Durna, ketika di pagi buta, pusaka Gandewa telah dibawa pergi oleh Harjuna. Walaupun langkah itu...
Kidung Malam (24) - Aswatama
Aswatama sakit hati melihat haknya direbut oleh orang lain. Bagaimana tidak? Bukankah ia adalah anak semata wayang, satu-satunya pewaris d...
Kidung Malam (23) - Mewariskan Pusaka
Menjelang tengah malam, Harjuna memasuki halaman padepokan Sokalima. Temaramnya cahaya lampu minyak menyambut wajah halus nan tampan di pi...
Kidung Malam (22) - Lahirnya "Anak-Anak Pujan"
Dengan hadirnya dua bayi tersebut, maka anak Prabu Durpada menjadi tiga, karena sebelumnya sang Permaisuri Dewi Gandawati telah mempunyai ...
Kidung Malam (21) - Dendam Baru Telah Tumbuh
Lama kedua sahabat itu berpelukan, rasa sesal Sucitra semakin dalam masuk di hatinya. Mengapa ia menempatkan jabatan berada jauh di atas s...
Kidung Malam (20) - Dua Sahabat
Mata Bimasena berkaca-kaca, orang nomor dua dari lima bersaudara yang biasanya keras, tegar itu luluh oleh sikap Prabu Durpada dan Gandama...
Kidung Malam (19) - Menyerah Tanpa Perang
Bentrokan antara dua kelompok bersenjata akhirnya terjadi. Dursasana dan Duryudana sangat bernafsu untuk segera menghabisi para prajurit j...
Kidung Malam (18) - Pendadaran Murid Sokalima
Belum lama gema kenthongan yang dipukul sebelas kali hilang dari pendengaran, para murid Soka Lima, yang terdiri dari Pandawa dan Kurawa m...
Kidung Malam (17) - Mimpi Gandamana
Dendam mengandung daya penghancur yang luar biasa. Si penyimpan dendam tidak akan pernah merasakan cara kerjanya dalam proses penghancuran...
Kidung Malam (16) - Dendam dalam Sekam
Bisma dan Yamawidura turun dari kudanya, segera dua orang cantrik menghampirinya untuk menambatkan kuda-kuda mereka. Begitu pula dengan du...
Kidung Malam (15) - Sang Resi Bisma
Di tengah terik matahari, Resi Bisma dan Yamawidura sengaja tidak berhenti, agar segera sampai di Padepokan Sokalima, tempat Pandhita Durn...
Kidung Malam (14) - Mengharap Hidup Rukun
Sementara itu, sesampainya di keraton Hastinapura, Patih Sengkuni melaporkan kepada raja, bahwa lenga tala gagal direbut. Sekarang dibawa ...
Kidung Malam (13) - Merendam Dendam
Bagaikan orang gila aku masuk keluar dusun. Tidak mudah mendapatkan keterangan keberadaan Pertapaan Saptaarga. Karena orang pada tak...
Kidung Malam (12) - Batari Kuda Bersayap
Isyarat kuda bersayap itu jelas, aku diminta duduk di punggungnya. Aku coba menuruti keinginannya. Siapa tahu aku diterbangkan ke tanah Ja...
Kidung Malam (11) - Pergi ke Tanah Jawa
Perasaan takut menyelinap di dalam hatiku, setelah keris Pulanggeni berada di tangan Sucitra dan segera akan dikembalikan pemiliknya di Tana...
Kidung Malam (10) - Kumbayana
Orang sakti bertubuh cacad itu telah mengangkat murid baru, Bimasena dan Harjuna, dan disusul Puntadewa, Nakula dan Sadewa. Dalam pernyataan...
Kidung Malam (9) - Murid Pilihan
Niat Patih Sengkuni, Duryudana, Dursasana dan Kurawa lainnya berubah. Jika semula mereka menginginkan hari seger a pagi, namun dengan ada...
Kidung Malam (8) - Cupu Bercahaya
Para cantrik Padepokan Saptaarga yang ikut ke Panggombakan merasa tercabik hatinya, menyaksikan Sengkuni dan para Kurawa menghina guru mer...
Kidung Malam (7) - Rebutan Lenga Tala
Gajahoya nama hutan yang kemudian dibuka oleh Palasara menjadi Negara Hastinapura, diyakini bahwa sebelumnya kawasan tersebut merupakan se...
Kidung Malam (6) - Tradisi Jumenengan
Berita munculnya seekor gajah ramai dibicarakan. Banyak diantara para kawula Panggombakan datang ke Kasatrian, untuk melihat Gajah yang me...
Kidung Malam (5) - Gajah Misterius
Nun jauh di perbatasan Negara Hastinapura, tersebutlah sebuah kasatrian, Panggombakan namanya. Di kasatrian tersebut Yamawidura tinggal be...
Kidung Malam (4) - Awal Sebuah Pertikaian
Di dalem kasatrian Hastinapura, Puntadewa berkumpul dengan kedua adiknya, Suasana sedikit hening. beberapa pohon sawo beludru yang berada ...
Antara Pacaran , LDR , dan Jomblo
Dunia indah banget buat yang lagi pacaran. Buat LDR ( yaitu Long Distance Relationship, dalam bahasa Indonesia bisa diartikan Hubungan Jara...
Kidung Malam (3) - Menyalahgunakan Kekuasaan
Beberapa pekan berlalu, Kunthi beserta kelima anaknya tinggal di Keraton Hastinapura. Walaupun sejak kecil hidup di pegunungan, mereka tid...
Karena Kamu Tulang Rusukku
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang mema...
Kidung Malam (2) - Tahta dan Kewibawaan
Pagi itu udara segar, langit cerah. Burung bernyanyi bersautan, ayam jantan berkokok bersusulan. Pertanda hari baru mulai dibentangkan. Ne...
Susahnya Bersyukur
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ru...
Kidung Malam (1)
Malam bulan tua itu semakin larut. Melalui cahaya bintang yang bertaburan, di langit hitam, tanah Hastinapura masih menampakkan kesubura...
Anoman Duta / Anoman Obong
Prabu Rama akhirnya memerintahkan kepada Anoman untuk melakukan perjalanan kenegeri Alengka. Hal ini dilakukan oleh Prabu Rama menginga...