Brantalaras adalah anak Arjuna dengan Dewi Larasati. Ia mempunyai kakak kandung yaitu Bambang Sumitra. Seperti kebanyakan putera Pandawa lainnya, Brantalaras gugur dalam Baratayuda. Waktu itu di hari ketigabelas Baratayuda, Brantalaras mendampingi Bambang Sumitra menghadapi Begawan Drona. Namun akhirnya mereka gugur terkena panah Drona. Peristiwa kematian Brantalaras dan Bambang Sumitra ini membuat Abimanyu marah besar, lalu menerjang ke depan untuk memburu Drona. Namun Abimanyu kurang waspada sehingga terjebak perangkap Kurawa.
Brantalaras kawin dengan Dewi Karnawati, putri Adipati Karna. Tadinya yang berminat meminang Dewi Karnawati ada dua orang, yaitu Lesmana Mandrakumara, putera mahkota Astina dan Brantalaras. Dewi Karnawati lalu mengajukan syarat. Putri Adipati Karna ini menginginkan bilamana kelak menikah ia ingin agar rambut sinomnya (rambut di dahi) dikerik dengan kuku Pancanaka. Lesmana Mandrakumara ternyata lebih dulu datang menghadap Bima yang memiliki kuku Pancanaka. Bima langsung menyanggupi permintaan putera Duryudana itu. Brantalaras yang datang terlambat, tidak berhasil mendapatkan kesanggupan Bima, sehingga ia sangat bingung. Untunglah Wisanggeni, saudara tirinya sanggup membantu. Wisanggeni lalu dengan kesaktiannya mengubah wujud Petruk menjelma menjadi Bima. Selanjutnya Brantalaras dan Bima palsu langsung bergegas menuju ke Awangga untuk menjumpai Dewi Karnawati. Dengan terpenuhinya syarat itu Brantalaras akhirnya kawin dengan Dewi Karnawati. Tak lama kemudian Lesmana Mandrakumara datang dengan Bima yang asli. Maka terjadilah pertengkaran antara Brantalaras dengan Lesmana Mandrakumara, Bima yang asli dengan yang palsu. Pada perang tanding itu Bima yang palsu berubah wujud menjadi Petruk. Namun Dewi Karnawati tetap menjadi istri Brantalaras karena telah menikah lebih dulu secara resmi.
SUMBER : wayangprabu.com
Brantalaras kawin dengan Dewi Karnawati, putri Adipati Karna. Tadinya yang berminat meminang Dewi Karnawati ada dua orang, yaitu Lesmana Mandrakumara, putera mahkota Astina dan Brantalaras. Dewi Karnawati lalu mengajukan syarat. Putri Adipati Karna ini menginginkan bilamana kelak menikah ia ingin agar rambut sinomnya (rambut di dahi) dikerik dengan kuku Pancanaka. Lesmana Mandrakumara ternyata lebih dulu datang menghadap Bima yang memiliki kuku Pancanaka. Bima langsung menyanggupi permintaan putera Duryudana itu. Brantalaras yang datang terlambat, tidak berhasil mendapatkan kesanggupan Bima, sehingga ia sangat bingung. Untunglah Wisanggeni, saudara tirinya sanggup membantu. Wisanggeni lalu dengan kesaktiannya mengubah wujud Petruk menjelma menjadi Bima. Selanjutnya Brantalaras dan Bima palsu langsung bergegas menuju ke Awangga untuk menjumpai Dewi Karnawati. Dengan terpenuhinya syarat itu Brantalaras akhirnya kawin dengan Dewi Karnawati. Tak lama kemudian Lesmana Mandrakumara datang dengan Bima yang asli. Maka terjadilah pertengkaran antara Brantalaras dengan Lesmana Mandrakumara, Bima yang asli dengan yang palsu. Pada perang tanding itu Bima yang palsu berubah wujud menjadi Petruk. Namun Dewi Karnawati tetap menjadi istri Brantalaras karena telah menikah lebih dulu secara resmi.
SUMBER : wayangprabu.com
Gabung di FP kami yuk : http://facebook.com/caritawayang
0 comments:
Post a Comment