Alkisah terjalinlah hubungan cinta antara Brantalaras dan Dewi Wrangsawati, Brantalaras adalah putra Arjuna dengan Dewi Larasati puteri Widoro Kandang. Sementara Dewi Wrangsawati adalah putri dari raja Angga tengah prabu Karna.
Lamaran Brantalaras di ajukan oleh karang kadempel sebagai pengasuh Brantalaras dan semua satria Pandawa. Waktu itu Rama Semar sendiri yang datang dan lamaranya diterima oleh raja Ngawangga prabu Basukarna.
Nah untuk membahas pernikahan maka karang kadempel mengirim utusan lagi, yaitu ki lurah Petruk. ki lurah Petruk berangkat ke ngawangga tengah. sementara di Hastinapura, prabu Duryodana berkeinginan menikahkan anaknya dengan anak prabu Karna. Anaknya Lesmana Mandrakumara pun segera di siapkan, dengan bantuan prabu Baladewa dan resi Dorna rombongan Hastina berangkat ke Ngawangga tengah.
Sampai disana sudah ada ki lurah Petruk, prabu Mandura Baladewa yang gampang naik darah atas bisikan patih Sengkuni naik pitam dengan ulah ki lurah Petruk yang dianggap mencoba menyaingi dirinya. ikut ikutan menjadi duta melamar putri Wrangsawati.
Dewi Wrangsawati bingung ada 2 pelamar datang, apalagi situasi sudah panas, maka dia dengan pikiranya mencoba membuat sayembara. dia minta syarat yaitu “siapa bisa membawa Werkudoro sebagai tukang paes, maka itulah yang akan dipilih” dalam hatinya dia mengharap Werkudoro membela keponakanya Bbrontolaras.
Ternyata terus berlanjut di luar, terjadi pertempuran antara baladewa dan ki lurah petruk, petruk berusaha membela diri. untung antasena muncul, karena dia gak mau melawan Baladewa maka antasena membantu ki lurah petruk dengan memberinya sempritan. dengan sempritan itu ternyata bisa membuat kekuatan ki lurah petruk sama dengan kesaktian Baladewa.
Karena sama sama merasa kecapekan maka baladewa dan ki lurah Petruk mundur teratur dan bersepakat balik ke tempat masing masing. sementara itu di yodipati resi Dorna menemui Werkudoro, seperti diketahui Werkudoro setia pada gurunya. maka Werkudoro menyanggupi permintaan Dorna untuk datang melamar untuk lesmana. Antasena yang datang terlambat, terpaksa kecewa karena ayahnya menolak untuk melamarkan Branta laras.
Di karang kadempel, rama Semar, Nala Gareng dan Bawor menunggu dengan hati yang deg degan, apalagi Branta laras. Ternyata ki lurah Petruk datang memberikan kabar yang tidak baik, setelah itu Antasena datang membawa kabar bahwa ayahnya tidak mau melamarkan untuk Brantalaras.
Brantalaras sedih sekali, dan berniyat bunuh diri. ahirnya ki lurah Petruk mencoba menghibur brantalaras dengan membawanya jalan jalan dan menembangkan gending untuknya. Antasena berjanji akan mencari kakaknya Gatotkaca dan Wisanggeni untuk menyelesaikan masalah ini. Semar merestui dia berkata jika ada Wisanggeni dan Antasena maka semua masalah akan mudah terselesaikan.
Brantalaras dihibur oleh nyanyian Punakawan, Petruk, Gareng dan Bawor. Sampai Brantalaras tertidur. Tiba tiba datang raksasa yang berniyat mencari brantalaras karena raja raksasa sedang gandrung Dewi Wragsawati dan merasa tersaingi Brantalaras. Melihat ada raksasa yang akan mencelakakan ndoronya maka punakawan bertempur mati matian melawanya. sampai ahirnya Brantalaras menyiapkan panah saktinya dan menembus dada raksasa itu. Sisa pasukanya lari kalang kabut melihat patihnya tewas.
Setelah kekacuan reda munculah Antasena, Gatotkaca, dan Wisanggeni. Wisanggeni merubah Petruk jadi Werkudoro. dan kemudian berangkat ke Ngawangga tengah. di ngawangga tengah putri Wrangsawati menangis mendengar kabar Werkudoro mau membantu Hastina. lalu datang kakaKnya Wrangsakumara membawa dawuh untuk menghadap ayahandanya prabu Ngawangga Basukarna.
Ternyata datanglah rombongan karang kadempel. rombongan ini membawa Brantalaras, dan Werkudoro palsu. kemudian segera raja Ngawangga mempersilahkan Werkudoro palsu merias calon penganten. Tiba tiba Werkudoro asli datang bersama resi Drona dan Lesmana. Segera saja terjadi keributan karena werkudoro asli segera mencari Werkudoro palsu.
Werkudoro dihadapi oleh Wisanggeni, Wisanggeni mengingatkan bahwa Werkudoro pernah menjadi murid Dewa Ruci, apa pantas tindakanya yang terburu nafsu ini?ahirnya Werkudoro pun insyaf dan memulangkan semua rombongan Hastina.
Akhirnya pernikahan dilaksanakan, Werkudoro merias penganten dengan kuku pancanakanya. Dewi Wrangsawati menikah dengan Brantalaras putra Arjuna satria Madukoro.
tancep kayon.
Lamaran Brantalaras di ajukan oleh karang kadempel sebagai pengasuh Brantalaras dan semua satria Pandawa. Waktu itu Rama Semar sendiri yang datang dan lamaranya diterima oleh raja Ngawangga prabu Basukarna.
Nah untuk membahas pernikahan maka karang kadempel mengirim utusan lagi, yaitu ki lurah Petruk. ki lurah Petruk berangkat ke ngawangga tengah. sementara di Hastinapura, prabu Duryodana berkeinginan menikahkan anaknya dengan anak prabu Karna. Anaknya Lesmana Mandrakumara pun segera di siapkan, dengan bantuan prabu Baladewa dan resi Dorna rombongan Hastina berangkat ke Ngawangga tengah.
Sampai disana sudah ada ki lurah Petruk, prabu Mandura Baladewa yang gampang naik darah atas bisikan patih Sengkuni naik pitam dengan ulah ki lurah Petruk yang dianggap mencoba menyaingi dirinya. ikut ikutan menjadi duta melamar putri Wrangsawati.
Dewi Wrangsawati bingung ada 2 pelamar datang, apalagi situasi sudah panas, maka dia dengan pikiranya mencoba membuat sayembara. dia minta syarat yaitu “siapa bisa membawa Werkudoro sebagai tukang paes, maka itulah yang akan dipilih” dalam hatinya dia mengharap Werkudoro membela keponakanya Bbrontolaras.
Ternyata terus berlanjut di luar, terjadi pertempuran antara baladewa dan ki lurah petruk, petruk berusaha membela diri. untung antasena muncul, karena dia gak mau melawan Baladewa maka antasena membantu ki lurah petruk dengan memberinya sempritan. dengan sempritan itu ternyata bisa membuat kekuatan ki lurah petruk sama dengan kesaktian Baladewa.
Karena sama sama merasa kecapekan maka baladewa dan ki lurah Petruk mundur teratur dan bersepakat balik ke tempat masing masing. sementara itu di yodipati resi Dorna menemui Werkudoro, seperti diketahui Werkudoro setia pada gurunya. maka Werkudoro menyanggupi permintaan Dorna untuk datang melamar untuk lesmana. Antasena yang datang terlambat, terpaksa kecewa karena ayahnya menolak untuk melamarkan Branta laras.
Di karang kadempel, rama Semar, Nala Gareng dan Bawor menunggu dengan hati yang deg degan, apalagi Branta laras. Ternyata ki lurah Petruk datang memberikan kabar yang tidak baik, setelah itu Antasena datang membawa kabar bahwa ayahnya tidak mau melamarkan untuk Brantalaras.
Brantalaras sedih sekali, dan berniyat bunuh diri. ahirnya ki lurah Petruk mencoba menghibur brantalaras dengan membawanya jalan jalan dan menembangkan gending untuknya. Antasena berjanji akan mencari kakaknya Gatotkaca dan Wisanggeni untuk menyelesaikan masalah ini. Semar merestui dia berkata jika ada Wisanggeni dan Antasena maka semua masalah akan mudah terselesaikan.
Brantalaras dihibur oleh nyanyian Punakawan, Petruk, Gareng dan Bawor. Sampai Brantalaras tertidur. Tiba tiba datang raksasa yang berniyat mencari brantalaras karena raja raksasa sedang gandrung Dewi Wragsawati dan merasa tersaingi Brantalaras. Melihat ada raksasa yang akan mencelakakan ndoronya maka punakawan bertempur mati matian melawanya. sampai ahirnya Brantalaras menyiapkan panah saktinya dan menembus dada raksasa itu. Sisa pasukanya lari kalang kabut melihat patihnya tewas.
Setelah kekacuan reda munculah Antasena, Gatotkaca, dan Wisanggeni. Wisanggeni merubah Petruk jadi Werkudoro. dan kemudian berangkat ke Ngawangga tengah. di ngawangga tengah putri Wrangsawati menangis mendengar kabar Werkudoro mau membantu Hastina. lalu datang kakaKnya Wrangsakumara membawa dawuh untuk menghadap ayahandanya prabu Ngawangga Basukarna.
Ternyata datanglah rombongan karang kadempel. rombongan ini membawa Brantalaras, dan Werkudoro palsu. kemudian segera raja Ngawangga mempersilahkan Werkudoro palsu merias calon penganten. Tiba tiba Werkudoro asli datang bersama resi Drona dan Lesmana. Segera saja terjadi keributan karena werkudoro asli segera mencari Werkudoro palsu.
Werkudoro dihadapi oleh Wisanggeni, Wisanggeni mengingatkan bahwa Werkudoro pernah menjadi murid Dewa Ruci, apa pantas tindakanya yang terburu nafsu ini?ahirnya Werkudoro pun insyaf dan memulangkan semua rombongan Hastina.
Akhirnya pernikahan dilaksanakan, Werkudoro merias penganten dengan kuku pancanakanya. Dewi Wrangsawati menikah dengan Brantalaras putra Arjuna satria Madukoro.
tancep kayon.
Gabung di FP kami yuk : http://facebook.com/caritawayang
0 comments:
Post a Comment