Betara Yamadipati seorang Dewa dan anak Semar. Dewa ini berkuasa memegang kunci neraka dan berkuasa pula mencabut nyawa manusia. Maka menjadilah kepercayaan orang dulu, bahwa kalau orang yang sedang sakit melihat kedatangan Hyang Yamadipati, si sakit itu sudah mendekati ajalnya.
Gambar Wayang Yamadipati berupa orang bermuka raksasa, melambangkan keganasan Dewa itu.
Dewa ini beristrikan Dewi Mumpuni tetapi Dewi ini tidak suka pada Yamadipati
Hyang Yamadipati dapat disebut Dewa kematian. Ia bermahkota topong, berjamang dengan garuda membelakang, dan bersunting waderan. Bersenjata rencong dan berpakaian menurut adat-istiadat Dewa. Bermata plelengan (berkedip, tetapi jarang), menandakan keganasannya. Berhidung manusia, artinya tidak berhidung macam wayang, melambangkan, bahwa Dewa ini selalu mendekati manusia.
(“Sedjarah Wajang Purwa” oleh Pak Hardjowirogo penerbit PN Balai Pustaka Cetakan ke-5 tahun 1968)
Gambar Wayang Yamadipati berupa orang bermuka raksasa, melambangkan keganasan Dewa itu.
Dewa ini beristrikan Dewi Mumpuni tetapi Dewi ini tidak suka pada Yamadipati
Hyang Yamadipati dapat disebut Dewa kematian. Ia bermahkota topong, berjamang dengan garuda membelakang, dan bersunting waderan. Bersenjata rencong dan berpakaian menurut adat-istiadat Dewa. Bermata plelengan (berkedip, tetapi jarang), menandakan keganasannya. Berhidung manusia, artinya tidak berhidung macam wayang, melambangkan, bahwa Dewa ini selalu mendekati manusia.
(“Sedjarah Wajang Purwa” oleh Pak Hardjowirogo penerbit PN Balai Pustaka Cetakan ke-5 tahun 1968)
Gabung di FP kami yuk : http://facebook.com/caritawayang
0 comments:
Post a Comment